Pernahkah kamu mendengar tentang MikroTik? Yup, MikroTik adalah salah satu perangkat router yang digunakan untuk mengatur jaringan. MikroTik sangat populer di Indonesia, khususnya di bidang Wireless dan Hotspot. Dalam artikel ini, saya akan membahas tentang cara mengatur Bandwidth Management menggunakan MikroTik. Sebelum kita memulai, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu Bandwidth Management. Bandwidth Management adalah suatu cara untuk menstabilkan dan mengontrol penggunaan bandwidth pada jaringan. Dengan Bandwidth Management, kita dapat memperbaiki masalah kecepatan internet yang sering terjadi akibat banyaknya pengguna dalam jaringan yang menggunakan bandwidth secara bersamaan. MikroTik memiliki fitur Queue Burst dan Token Bucket untuk mengatur Bandwidth Management. Saya akan membahas cara mengatur kedua fitur tersebut. Pertama, kita akan membahas mengenai Queue Burst. Queue Burst adalah suatu fitur yang digunakan untuk memberikan kebebasan melakukan download pada pengguna dalam jaringan. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mendownload dengan kecepatan yang tinggi, namun hanya dalam kurun waktu yang singkat. Setelah itu, kecepatan internet akan kembali normal. Untuk menggunakan fitur Queue Burst, pertama-tama buatlah Simple Queue terlebih dahulu. Caranya, masuk ke menu IP > Firewall > Filter Rules dan klik tanda + untuk menambahkan rule baru. Pada jendela New Firewall Rule, kita bisa mengatur kondisi yang diinginkan, misalnya hanya memberlakukan fitur Queue Burst pada jam-jam tertentu. Setelah itu, buatlah tindakan pada tab Action dengan memilih Add New Action > Queue > Burst. Di dalam Burst Settings, kita dapat mengatur burst time dan burst threshold. Burst time adalah waktu yang dibutuhkan agar fitur Queue Burst dapat membuka jalan bagi pengguna untuk mendownload dengan kecepatan tinggi. Sedangkan burst threshold adalah kecepatan maksimal yang dapat digunakan oleh pengguna saat menggunakan Queue Burst. Selain Queue Burst, MikroTik juga memiliki fitur Token Bucket. Fitur ini digunakan untuk mengatur kecepatan maksimal download dan upload pada pengguna dalam jaringan. Dalam penggunaannya, Token Bucket akan menghitung jumlah byte yang diterima dan dikirim oleh pengguna dalam jaringan. Jika pengguna telah menggunakan bandwidth maksimal, maka pengguna akan mendapatkan token bandwidth. Untuk menggunakan fitur Token Bucket, buatlah Simple Queue terlebih dahulu dengan mengikuti langkah-langkah yang sama seperti menggunakan Queue Burst. Lalu, pilihlah tindakan pada tab Action dengan memilih Add New Action > Queue > Token Bucket. Di dalam Token Bucket Settings, kita dapat mengatur upload rate, download rate, dan burst rate. Upload rate adalah kecepatan maksimal upload yang dapat digunakan oleh pengguna. Download rate adalah kecepatan maksimal download yang dapat digunakan oleh pengguna. Sedangkan burst rate adalah kecepatan maksimal download yang dapat digunakan oleh pengguna apabila penggunaan bandwidth telah mencapai batas maksimal. Tips dan ide dalam mengatur Bandwidth Management pada MikroTik: 1. Buatlah Simple Queue untuk setiap pengguna dalam jaringan. 2. Atur tindakan Queue Burst atau Token Bucket sesuai dengan kebutuhan jaringan. 3. Lakukan pengaturan waktu tertentu agar tidak terjadi over limit pada pengguna. 4. Aktifkan Firewall pada MikroTik untuk mencegah akses ke situs yang tidak diinginkan dan melindungi jaringan dari serangan. Dalam mengatur Bandwidth Management pada MikroTik, pastikan untuk selalu mengikuti hasil monitor jaringan agar dapat mengatur dengan tepat. Dengan Bandwidth Management yang tepat, pengguna akan merasakan kecepatan internet yang stabil dan lancar. Demikianlah pembahasan tentang cara mengatur Bandwidth Management pada MikroTik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang ingin mengelola jaringan dengan baik. Jangan lupa untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi yang semakin menuntut kita untuk berinovasi dalam mengatur jaringan.










If you are looking for Mikrotik.ID : Queue Burst vs Token Bucket you've visit to the right web. We have 10 Pics about Mikrotik.ID : Queue Burst vs Token Bucket like Mikrotik.ID : Queue Burst vs Token Bucket, Limit Bandwidth Mikrotik Per Mac Address - bakol mikrotik and also Routeros Mikrotik Tutorial - Setting Bandwitdh Management Dual Qoss. Here it is:
Mikrotik.ID : Queue Burst Vs Token Bucket

Burst Limit Di Mikrotik Untuk Optimalisasi Browsing - BLOG.MROZIQIN.COM
Lab 50 Mikrotik - Simple Queue Burst Limit ~ Open Networking

mikrotik assalamu alaikum
Simple Prioritize Browsing Using Bursts Avoid Domination MikroTik

mikrotik simple bursts burst limit prioritize browsing using bandwidth speed domination avoid
Limit Bandwidth Mikrotik Per Mac Address - Bakol Mikrotik

Menentukan Burst Limit Di User Profile - ZonaKabarIT

menentukan mikrotik masuk hotspot
Routeros Mikrotik Tutorial - Setting Bandwitdh Management Dual Qoss

mikrotik routeros qoss limitasi queue
FBorsato: WIRELESS
mikrotik menghitung antrian queue velocidad perhitungan memahami routeros limite coceptos rafaga
User Double Speed In Mikrotik | Burst Limit Set | Mikrotik Burst For

Mikrotik.ID : Queue Burst Vs Token Bucket

User double speed in mikrotik. Fborsato: wireless. Mikrotik.id : queue burst vs token bucket
Posting Komentar untuk "Setting Burst Limit Mikrotik"